Hubungan antara Variabel Dominasi
Guru dan Pembelajaran Siswa
· Kesiapan mental dalam
menginternalisasi konsep berdasarkan usia, perkembangan mental, hubungan
diantara pengetahuan awal dan pembentukan konsep-konsep sains dan kemampuan
yang melibatkan belajar penemuan.
· Ide pembelajaran penemuan (Discovery Learning)
muncul dari keinginan untuk memberi rasa senang kepada anak/siswa dalam
“menemukan” sesuatu oleh mereka sendiri, dengan mengikuti jejak para ilmuwan.
Hal ini merupakan reaksi terhadap transformasi pengetahuan dari guru ke siswa
pengalaman tidak mendapatkan tempat dalam pengarahan sains, termasuk pelajaran
fisika (Nur, 2000).
· Menurut Wilcolx dalam Nur (2000): dalam
pembelajaran Penemuan siswa didorong untuk belajar aktif melalui keterlibatan
aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan guru mendorong
siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan
mereka menemukan prinsip-prinsipuntuk diri mereka sendiri.
· Menurut Bruner dalam Nur (2000): pembelajaran
penemuan menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif, pengalaman-pengalaman
belajar memusat pada siswa dimana siswa menemukan ide-ide mereka sendiri dan
merumuskan sendiri makna belajar untuk mereka sendiri.
· Pembelajaran penemuan disusun dengan asumsi
bahwa observasi yang teliti dan dilakukan dengan hati-hati serta mencari bentuk
atau pola dari temuannya (dengan cara induktif) akan mengarahkan siswa kepada
penemuan hukum-hukum atau prinsip-prinsip.
·
Pembelajaran
penemuan (Discovery)
dibedakan menjadi 2, yaitu
pembelajaran penemuan bebas (Free Discovery Learning) atau sering
disebut open ended discovery dan pembelajaran penemuan terbimbing (Guided
Discovery Learning) (UT, 1997).
·
Ciri
utama perencanaan pembelajaran dengan penemuan terbimbing menurut Howe (1993:
184)
1). Tujuan-tujuan kinerja (performance
objectives)
2). Bahan-bahan yang
digunakan (materials)
3). Kegiatan-kegiatan pembelajaran (learning
activities)
a. Motivasi (motivation)
b. Pengumpulan data (data collection)
c. Pemrosesan data (data processing)
d. Kegiatan penutup (closure)
4). Penilaian (appraisal)
· Keuntungan Guided
Discovery (Jerome Bruner):
1. Potensi mental
2. Lebih pada motivasi
instrinsik dari pada motivasi ekstrinsik
3. Pembelajaran berorientasi
penemuan
4. Konservasi memori
MINDS-ON / HANDS-ON PENEMUAN TERBIMBING
a. Format Minds-on/Hands-on
Penemuan Terbimbing
Belajar akan menjadi lebih bermakna jika
dalam kegiatan belajar mengajar menyediakan “minds-on/hands-on activities”.
Menurut Carin (1993: A-84)) dalam merencanakan dan menyiapkan pembelajaran dengan penemuan terbimbing
langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1)
Menetapkan topik yang akan dipelajari oleh
siswa
2)
Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan penemuan
3)
Menetapkan lembar pengamatan data yang akan
digunakan siswa
4)
Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap
5)
Menentukan apakah siswa akan bekerja secara
individu atau kelompok
6)
Melakukan terlebih dahulu kegiatan yang akan
dilakukan siswa untuk melihat apa yang dilibatkan, mengetahui kesulitan yang
mungkin timbul, dan memodifikasinya bila perlu untuk kesesuaian dengan kelas.
b.Memandu kegiatan Minds-on/Hands-on
Penemuan Terbimbing
Berikut ini beberapa saran untuk membantu
kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan berlangsung dengan lancar menurut
Carin (1993: A-5, A-7) :
1) Memberikan bantuan agar siswa
dapat memahami tujuan kegiatan yang dilakukan
2) Memeriksa bahwa semua siswa
memahami prosedur yang harus dilakukan.
3) Menjelaskan cara bekerja yang aman
4)
Mengamati siswa selama mereka melakukan
kegiatan. Berkeliling di sekitar ruangan sepanjang kegiatan berlangsung untuk
membantu, menjawab pertanyaan, mencegah masalah-masalah disiplin yang mungkin
timbul, dan membimbing atau
mendemonstrasikan apa saja yang diperlukan
5)
Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk
mengembalikan alat dan bahan yang digunakan
6)
Melakukan diskusi untuk meyimpulkan tiap
jenis kegiatan.
Tahap-tahap Pembelajaran Penemuan Terbimbing
yang dikembangkan
No.
|
Tahap-tahap
|
Kegiatan
Guru
|
1.
|
Menjelaskan
tujuan/mempersiapkan siswa
|
Menyampaikan
tujuan pembelajaran, memotivasi
siswa dengan mendorong siswa untuk
terlibat dalam kegiatan
|
2.
|
Orentasi
siswa pada masalah
|
Menjelaskan
masalah sederhana yang berkenan dengan materi pembelajaran
|
3.
|
Merumuskan
hipotesis
|
Membimbing
siswa merumuskan hipotesis sesuai permasalahan yang dikemukakan
|
4.
|
Melakukan
kegiatan penemuan
|
Membimbing
siswa melakukan kegiatan penemuan dengan mengarahkan siswa untuk memperoleh
informasi yang diperlukan
|
5.
|
Mempresentasikan
hasil kegiatan penemuan
|
Membimbing
siswa dalam menyajikan hasil kegiatan, merumuskan kesimpulan / menemukan konsep
|
6.
|
Mengevaluasi
kegiatan penemuan
|
Mengevaluasi
langkah-langkah kegiatan yang telah dilakukan
|
* Saran tambahan berdasarkan pada pendekatan penemuan dalam pengajaran
(Nur, 2000):
a. Mendorong siswa mengajukan dugaan awal dengan
cara mengajukan pertanyaan membimbing.
b. Menggunakan bahan dan permainan yang
bervariasi.
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memuaskan keingintahuan mereka, meskipun mereka mengajukan gagasan-gagasan yang
tidak berhubungan langsung dengan pengajaran.
d. Menggunakan sejumlah contoh yang kontras atau
memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan materi ajar mengenai topik-topik
terkait.
0 komentar:
Post a Comment